Sabtu, 21 Februari 2015

Puisi Ala Matematika

Apa  yang anda pikirkan jika melihat kata MATEMATIKA ?
mungkin.. kata-kata rumit, susah, angka-angka, rumus-rumus, x y z, dan banyak hal semacam ini lainnya,,,
atau mungkin.. ingat guru matematika anda yang dulu Killer bingiiiit... ! Serem.. !

biar Matematikanya lebih fun, yuk simak Puisi ala matematika ini. bahwa matematika tidak hanya seputaran angka-angka dan perhitungan yangg rumit. Mungkin ini sisi lainnya.



persahabatan dalam duka
ketika dalam bahasa cinta...
rasa sering sekali tak terdefinisikan
oleh penalaran deduktif berdasarkan logika
      namun dalam bahasa duka...
      rasa itu terdefinisikan sangat jelas
      x= sedih !!!
      berimplikasi jatuhnya bola bola bening
      dengan diameter kecil...
      dan terkadang bola bening itu meleleh
      membiarkannya tak berdiameter lagi...


hari itu...
ia berada pada limit terendah
kesedihan mendalam yang tak terhingga...
kekosongan seseorang dalam hidupnya...
orang tersebut, biasa dipanggil Ayah...
kami terdiam menunggunya di rumah duka itu...
kemudian ia datang dengan ditopang orang lain,,,
nampaknya,,, ia tak mampu lagi berdiri sendiri
ia tersenyum melihat kehadiran kami...
namun, seketika senyuman itu berubah...
lagi-lagi digantikan oleh bola bening itu...
ia roboh di pangkuanku...
akupun merangkulnya seerat kasihku padanya...
aku hanya bisa merangkulnya,
tanpa mampu berucap sepatahpun...
dalam rangkulan persahabatan itu...
kami berlomba menjatuhkan bola-bola bening itu,
produksi terbaik mata kami...


seketika, aku tersadar...,
ternyata...
indahnya persahabatan itu relatif
keindahannya tak hanya terletak dalam tertawa bersama,,
ternyata juga ada dalam menangis bersama...
ttd: deti_rien_yeni ^_^

Ocehan si DF: Yakinlah..! Cahaya itu Akan Datang

Ocehan si DF: Yakinlah..! Cahaya itu Akan Datang: Pernahkah anda merasa bahwa anda sangat tidak beruntung jika dibandingkan dengan teman-teman anda ? semua teman anda mendapatkan ini itu... ...

Yakinlah..! Cahaya itu Akan Datang

Pernahkah anda merasa bahwa anda sangat tidak beruntung jika dibandingkan dengan teman-teman anda ? semua teman anda mendapatkan ini itu... kemudian lulus ini itu.. namun anda sndiri selalu gagal mendapatkan ini itu dan selalu gagal lulus ini itu...

Pada saat seperti itu.. menyerahkah anda ? menyesalkah anda pada usaha yang belum maksimal untuk dilakukan ? atau bahkan marahkah anda pada Tuhan, menuntut keadilan pada Nya... kenapa teman-teman anda beruntung dan anda TIDAK ?

Owh... ayolah kawan.. hidup belum berakhir !!!

Di setiap titik terendah kehidupanmu, akan ada titik balik yang akan mengubah hidupmu.Di sanalah cahaya itu akan muncul dan kemudian kamu akan berbahagia dengan cahaya itu.

Namun, kebahagiaan saat itu, bukanlah akhir dari segalanya. Melainkan awal dari setiap perubahan yang dihasilkan oleh cahaya itu. Cahaya itulah yang memulai segalanya dan bersiaplah untuk bermetamorfosis lagi sampai menemukan cahaya berikutnya.

Karena, seberapapun terangnya cahaya yang datang sebelumnya dia tetap akan redup seiring berjalannya waktu. Maka ketika kegelapan itu kembali datang, tetaplah yakin ada cahaya berikutnya yang akan menerangi kegelapan itu.... Yakinlah dan bersyukurlah... ! @OcehanSiDF

Minggu, 15 Februari 2015

Masihkah Mau Pacaran ???



Mungkin bagi para remaja sangat susah untuk mengatakan “Say NO TO Pacaran”, karena pikiran mereka telah terlanjur diisi oleh paradigma yang ada di masyarakat tentang pacaran itu sendiri adalah baik. Mereka para remaja dibiarkan oleh orang tuanya untuk menjalin hubungan dengan lawan jenisnya dalam bingkai yang disebut dengan pacaran. Ironisnya, ada orang tua yang merasa bangga jika anaknya telah memiliki pacar. Dan bahkan, ada orang tua yang merasa terhina dan malu karena anaknya tak kunjung mendapatkan pacar. Begitu juga dengan para remaja yang menjadi objek dalam hal ini, mereka berlomba-lomba untuk menggaet gebetannya.(Insya Allah bahasa kerennya seperti itu)
Namun, tidakkah kita berpikir apa yang sebenarnya kita cari dari hubungan yang berbingkai PACARAN ??? ingatlah, nikmatnya pacaran itu tidak akan kita rasakan sepenuhnya jika hubungan itu belum dibingkai dengan bingkai pernikahan. Pacaran hanya memberikan kita menyicipi hal-hal yang tak seharusnya kita cicipi sebelum kita dihalalkan dengan lawan jenis kita. kita hanya, gila dengan angan angan seandainya ia menjadi istri atau menjadi suamiku kelak, atau bahakan ada yang tidak sampai angannya kesana. Lalu, apakah tujuan kita berpacaran ??? kita hanya menebar zina dengan pasangan kita, dengan berduaan, pegangan tangan ataupun berlanjut pada hal-hal yang tak seharusnya kita lakukan. Mungkin alasannya adalah kasih sayang,,,ingatlah, kasih sayang itu tersebar pada setiap sudut penjuru dunia ini. Ketika kita menebarkan kasih sayang yang kita miliki pada dunia, maka dunia akan mengembalikannya lebih dari apa yang kita beri. Subhanallah,,, kita akan merasakan kasih sayang yang lebih banyak dari pada PACARAN! janganlah habiskan waktumu di dunia ini hanya untuk mengetik sms “kamu lagi ngapain” berkali-kali...apakah itu sangat penting ? atau, kamu lagi dimana? dengan siapa ? cukup! Jangan habiskan waktumu di dunia ini dengan hal yang sia-sia karena waktu kita sungguh sangat sedikit di dunia ini.
Ingatlah bahwa,,, jodoh kita tak akan lari. Dia tetap di sana mengerjakan aktivitasnya dan menyiapkan dirinya untuk berjumpa dengan kita pada saat yang tepat, pada waktu yang tepat dalam bingkai yang halal yaitu pernikahan. Maka, siapkanlah diri kita untuk bersabar dan mensolehkan diri kita untuk menunggunya. Karena, tidak ada satupun manusia yang menginginkan suami/istri yang buruk, bahkan seorang preman besarpun menginginkan wanita soleha untuk menjadi istrinya. Maka, mari kita memperbaiki diri kita untuk menjadi hamba Allah yang soleh dan soleha, karena laki-laki yang baik itu untuk wanita yang baik-baik dan wanita yang baik-baik itu untuk laki-laki yang baik pula.
Semoga kita semua bisa melepaskan diri dari frame pacaran yang membelenggu paradigma masyarakat kita menuju ridho Allah swt. Aamiin. . . (Tiperj_DF)

Rabu, 29 Juni 2011

Jihad Bersama FLP

Jihad Bersama FLP
FLP (Forum Lingkar Pena) merupakan organisasi kepenulisan dengan asas keislaman. Ketika anda memutuskan untuk bergabung di organisasi ini, itu adalah suatu keputusan yang bisa menjembatani anda menuju surga. Namun, ketika anda tidak berhati-hati, tidak menutup kemungkinan organisasi ini bisa menjembatani anda menuju neraka yang bahan bakarnya batu dan manusia. Ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Asssyura ayat 201-207 yang memberikan makna kepada penyair, apakah memilih surga lewat kata-kata yang diungkapkannya ataupun memilih neraka atas kata-kata yang telah diungkapkannya. “Hanya ada dua pilihan bagi para penyair, Surga atau Neraka”. Tutur  teh imun pada TFT FLP Sesumbagsel di Jambi tanggal 25-26 juni 2011 lalu.
Visi dari organisasi ini adalah menjadi sebuah organisasi yang memberikan pencerahan melalui tulisan. Makna pencerahan di sini, yaitu agar karya-karya FLP dapat menimbulkan kecintaan yang mendalam pada Allah swt, lebih khusyuk di jalan Allah dan bisa lebih semangat berbuat kebaikan bagi para pembacanya. Ketika kita bisa membuat orang yang sedih menjadi tertawa, orang yang patah semangat menjadi semangat lagi ataupun orang yang malas menjadi rajin, berarti kita telah mampu memberikan pencerahan kepada pembaca.
Karena FLP itu bertujuan untuk mencerahkan, maka karya-karya dari FLP merupakan bagian dari dakwah karna kita berbicara tentang hikmah-hikmah, makna kata-kata, propaganda, opini publik dan lain sebagainya. Mulailah menulis, jadikanlah tulisan anda sebagai tinta perjuangan untuk jihad di jalan-Nya. By TiperJ_DF
Ingatlah selalu bahwa kita menulis untuk memberi pencerahan pada orang lain. Mudah-mudahan menjadi tiket ke surga untuk kita semua. (Koko Nata)

 
 

Senin, 30 Mei 2011

karya tulis ilmiah matematika


BAB I             PENDAHULUAN

Pelajaran matematika diberikan di semua sekolah, baik di jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Matematika yang diberikan di jenjang sekolah sekarang biasa disebut matematika sekolah.(school mathematics). Pelajaran matematika yang diberikan ditiap jenjang sekolah tersebut diharapkan akan memberikan kontribusi yang berarti bagi masa depan bangsa, khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di tahun-tahun akhir abad 20 di Indonesia banyak realitas menunjukkan masih belum mantapnya keluaran berbagai jenjang persekolahan dalam hal pengetahuan serta pemahaman matematika. Dengan kata lain, di Indonesia, kemampuan keluaran dalam matematika masih rendah. Kenyataan semacam ini harus dikaji secara cermat melalui komponen-komponen penting dalam sistem pendidikan yang berkaitan agar dapat mencari upaya penanggulangannya. (R.Soedjadi, 3)
Keberhasilan pengajaran matematika ditentukan oleh seberapa baik hasil belajar yang dicapai siswa setelah melalui pelajaran. Namun, di Indonesia khususnya kemampuan keluaran dalam matematika masih rendah.. Yang berarti pengajaran matematika di Indonesia kurang berhasil, sehingga diperlukan inovasi baru yang dapat membuat pembelajaran matematika lebih baik. Untuk mencari inovasi tersebut, harus diketahui apa kendala yang menyebabkan hasil keluaran matematika belum baik. Secara umum, hal ini  disebabkan karena siswa kurang mampu menangkap materi pelajaran matematika dengan baik,dikarenakan model pembelajaran yang kurang bervariatif, kurangnya media pembelajaran, dan persepsi negative siswa terhadap mata pelajaran matematika. ( http://dimasmatika.blogspot.com/2010/08/matematika-sulit.html)
Sehingga atas dasar itu, penulis menawarkan musik sebagai media pembelajaran matematika. ketika seorang musisi seperti Suka Hardjana menyatakan bahwa seseorang yang bermain musik sesungguhnya sedang bermatematika dan seluruh susunan syaraf otaknya bekerja, Maka kita akan menyadari bahwa matematika (setidaknya melalui musik) melatih otak kita bernalar dan berpikir, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kecerdasan.
Matematika dan musik memang sudah "bersaudara" sejak zaman Yunani Kuno. Pythagoras (580-500 SM) seorang filsuf dan matematikawan terkenal pada zaman Yunani Kuno bersama para muridnya menemukan bahwa harmoni dalam musik berkorespondensi dengan perbandingan dua buah bilangan bulat. Bila kita mempunyai dua utas kawat yang diregangkan dengan ketegangan yang sama, maka perbandingan panjang kedua utas kawat tadi mestilah 2: 1 untuk menghasilkan nada keenam (not yang sama pada oktaf berikutnya); 3: 2 untuk nada kelima, dan 4: 3 untuk nada keempat.
Sebagaimana dikemukan oleh Aristoteles (384-322 SM), Pythagoras dan para muridnya mempercayai bahwa alam semesta ini dipenuhi oleh interval musik dan sehubungan dengan itu mereka juga mempercayai bahwa all is number. Bagi mereka, perbandingan dasar dalam musik yang terdiri atas bilangan 1, 2, 3, 4, yang berjumlah 10 (yang merupakan basis sistem bilangan yang kita pakai sekarang), adalah suci, dan musik serta teorinya merupakan salah satu dari empat kategori dalam sains: aritmatika, geometri, musik, dan astronomi. Pada masa Plato (guru Aristoteles), matematika dan musik tidak hanya menjadi kriteria bagi orang cerdas tetapi juga bagi orang terdidik.
Di negara kita, situasinya lebih parah lagi; di samping apresiasi masyarakat terhadap matematika masih sangat rendah, pengajaran matematika di sekolah pun masih bermasalah. Padahal, pada zaman yang semakin bergantung kepada teknologi menyongsong era globalisasi, bagaimana kita dapat bersaing apabila kita tidak menguasai teknologi? Bagaimana kita dapat menciptakan teknologi sendiri apabila kita tidak cukup menguasai matematika dan sains, yang notabene merupakan cara bernalar dan berpikir serta bahasa untuk memahami alam semesta ini?
Kunci jawaban untuk semua pertanyaan ini jelas ada di sekolah. Suka Hardjana secara tegas mengatakan bahwa kurikulum pendidikan musik di negara kita harus diperbaiki, bahkan bila mungkin diubah total. Menurutnya, pendidikan musik itu bukan hanya belajar bernyanyi. Bila hanya dipakai sebagai hiburan, musik bukannya mempercerdas tetapi malah dapat memperbodoh kita.
Pada hakikatnya musik adalah Semua jenis bunyi atau bila bunyi tersebut dalam suatu rangkaian teratur. Seperti kita ketahui ,dunia musik saat ini mengalami banyak perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan berkembang. Perkembangan musik sekarang ini diakibatkan minat pada musik semakin banyak.Pada tahun 2008 terdapat suatu riset yang dilakukan PRSSNI Jawa oleh Markplus pendengar radio lebih dari 70 % menyukai jenis acara music dan 88,5 % menyukai materi siaran music. (http://radioclinic.com/2008/04/29/hasil-survey-pendengar-radio-bandung/)
Pada survey ini jelas menunjukkan presentase peminat musik hususnya remaja jauh lebih diminati dari acara-acara lainnya. Sehingga dapat dikatakan peminat music sangat tinggi atau bahkan banyak remaja yang menjadikan kegiatan mendengarkan music sebagai hobi.
Sebuah survey pada suatu seminar  menunjukkan bahwa pendengarnya mengatakan bahwa mereka tidak mendengarkan syair dari sebuah lagu. Namun pada waktu lagu tersebut diperdengarkan, separuh dari mereka dapat melagukannya tanpa mereka sadari. Hal ini menunjukkan adanya memori dalam otak yang mampu merekam apa saja yang masuk melalui pendengarannya bersama musik, tanpa mampu dicerna oleh akal sehat. Kesimpulannya tidak ada lagu/musik yang mampu dicegah masuknya ke dalam otak kita, walaupun kita berkata "saya tidak mendengarkan syairnya".(http://gema.sabda.org/efek_musik_pada_tubuh_manusia)
Musik berhasil merangsang pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks. Didukung pula oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goleman (1995) dari hasil penelitiannya mengatakan seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar.
Monty dan Fidelis dalam buku ‘Mendidik Kecerdasan Anak” menyatakan bahwa musik terbagi atas lagu, puisi, seni dan pengetahuan. Tapi penulis lebih mengutamakan musik yang berbentuk lagu sebagai media pembelajaran yang ditawarkan pada penulisan karya tulis ilmiah ini.
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam karyaq ilmiah ini adalah:
1.      Bagaimana kondisi siswa remaja dalam proses pembelajaran matematika saat ini?
2.      Bagaimana peminat pendengar musik pada saat sekarang ini ?
3.      Bagaimana solusi untuk menumbuhkan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika?
4.      Bagaimana media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika?
5.      Bagaimana musik dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan pembelajaran matematika di sekolah menengah?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1.         Untuk mengetahui  kondisi siswa remaja dalam proses pembelajaran matematika saat ini.
2.         Untuk mengetahui peminat pendengar musik pada saat sekarang ini
3.         Untuk mengetahui solusi untuk menumbuhkan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika.
4.         Untuk mengetahui media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.
5.         Untuk mengetahui bahwa musik dapat dijadikan  alternatif untuk meningkatkan pembelajaran matematika di sekolah menengah?

1.4  Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalsisis dan menginterpretasikan data penelitiannya. Data yang dikumpulkan berupa fakta diberi gambaran atau dikarakteristik secara sistematis, faktual dan cermat dengan istilah lain dideskripsikan (wahyu dan masuki, 1984:42)
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research. Libarary researc adalah metode pengumpulan data yang bersumber dari berbagai buku, terutama yang berhubungan dengan penggunaan music dalam matematika. Hal-hal yang perlu dipaparkan dalam karya ilmiah ini meliputi sumber data, sasaran penulisan, dan teknik pengumpulan data.

1.      Data
Data adalah fakta empiric yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan tersebut (http://modultotpengawas.fileave.com)
Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, angka-angka. Wujud data dalam penelitian ini berupa teks-teks  yang terdapat dalam berbagai buku mengenai matemaitka, media pembelahjaran, dan musik dan dari berbagai sumber yang mendukung.

2.      Sumber Data
Sumber data adalah tempat data itu diambil atau diperoleh. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah
Sumber Data Primer, yaitu hal-hal yang langsung diperoleh dari sumber data untuk keperluan penelitian (Surachmad, 1990: 103). Penelitian ini berasal dari penganalisi berbagai buku yang menyangkut pendidikan matematika di Indonesia, dan media pelajaran itu sendiri.
Sumber Data sekunder, yaitu sumber data yang tidak secara langsung memberikan keterangan yang sifatnya mendukung sumber data primer. Sumber data sekunder tersebut antara lain makalah,  dan artikel dengan relevansi yang mendukung argumentasi.

1.4.3    Sasaran Penulisan

            Sasaran penulisan karya ilmiah ini adalah guru dan siswa sekolah menengah. Dimana guru dapat menerapkan media pembelajaran ini sebagai salah satu bentuk inovasi model pembelajaran,Sedangkan siswa khususnya siswa sekolah menengah dapat menggunakan media musik untuk menyukai matematika dan lebih mengerti pelajaran matematika.
a.                  Mencatat data-data dari berbagai buku teks dan sumber internet.
b.                  Mengidentifikasi materi buku teks dan sumber internet
c.                  Menggabungkan beberapa materi untuk menganalisis
d.                 Mendiskripsikan hasil data analisis
e.                  Menyimpulkanhasil analisis

BAB II            PEMBAHASAN

2.1.1 Pengertian Musik Kreatif

Musik (Music) bersumber dari akar kata “muse”. Muse yang kemudian diambil alih dalam bahasa Inggris dan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai bentuk “renungan”. Jadi pada hakikatnya musik adalah suatu perenungan akan kehidupan. Adapun dalam mitologi Yunani, sembilan saudara perempuan “muse” yang kemudian melahirkan lagu, puisi, seni, dan pengetahuan lahir dari hasil perkawinan dewa zeus dan dewi Mnemosyne. Zeus adalah dewa segala dewa dan Mnemosyne adalah dewi ingatan. Jadi, musik lahir dari panduan ingatan manusia tentang alam semesta ciptaan para dewa (campbell 1997).
Sedangkan kreatif dalam bahasa Inggrisnya “creative” berarti memiliki daya cipta. Dan kreativitas itu sendiri sebagai suatu “proses” (process) dapat dirumuskan sebagaisuatu bentuk pemikiran dimana individu berusaha menemukan hubungan-hubnga yang baru, mendapatkan jawaban baru, metode atau cara-cara baru dalam menghadapi suatu masalah. (Monty P. Dan Fidelis E. : 108)
Sehingga dapat dikatakan bahwa musik kreatif merupakan cara merenung yang baru dalam mengingat sesuatu, yang bisa berbentuk lagu, puisi, seni dan pengatahuan.

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah , perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh  pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses Pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

2.1.3    Pengertian Matematika

Beberapa definisi atau ungkapan pengertian matematika terutama berfokus pada tinjauan pembuat definisi itu. Ada tokoh yang sangat tertarik dengan perilaku bilangan, ia melihat matematika dari sudut pandang bilangan itu. Tokoh lain lebih mencurahkan pengertian kepada struktur-struktur, ia melihat dari sudut pandang struktur-struktur itu. Tokoh lain lagi lebih tertarik pada pola fikir ataupun sistematika. Ia melihat dari sudut pandang sistematika itu. Dengan demikian sehingga banyak muncul definisi atau pengertian tentang matematika yang beraneka ragam. Atau dengan kata lain tidak terdapat satu definisi tentang matematika yang tunggal dan disepakati oleh semua tokoh atau pakar matematika.
Dibawah ini disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang matematika.
a.       Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.
b.      Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
c.       Matematika adalah Pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan.
d.      Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk
e.       Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.
Sedangakn inovatif, yang dalam bahasa Inggrisnya “Innovative” dalam kata sifat berarti yang baru. Jadi, matematika inovatif adalah cara baru dalam pembelajaran matematika, baik itu tentang bilangan, logika, kalkulasi, penalaran dan lain sebagainya.
 Musik Kreatif  Sebagai Media Pembelajaran  Matematika Inovatif merupakan upaya baru dalam memanfaatkan musik sebagai bantuan mempelajari matematika agar pembelajaran matematika terasa lebih mudah dan menyenangkan.
·         Masalah Siswa
Yang pertama adalah Persepsi negatif siswa pada pembelajaran matematika. Sebagian siswa beranggapan bahwa matematika adalah pengetahuan yang  sukar. Anggapan semacam ini memberikan dampak yang tidak baik, karena melemahkan motivasi siswa u­­ntuk belajar matematika secara baik. Banyak siswa yang sudah terbujuk legenda turun temurun kalau Matematika itu sulit dan gurunya menyebalkan. Legenda itu  benar-benar telah men-sugesti siswa sehingga mereka cenderung kalah sebelum bertanding. Siswa cenderung terlanjur berpikir Matematika sulit sebelum mereka benar-benar mencoba Matematika.
            Yang kedua adalah motivasi. Sepertinya motivasi siswa untuk menaklukkan Matematika masih rendah, siswa baru tergopoh-gopoh mengejar Matematika setelah pemerintah menetapkan standar minimal kelulusan. Jadi tetap banyak manfaatnya juga pemerintah menetapkan standar kelulusan, setidaknya itu bisa menjadi pemicu siswa lebih rajin belajar Matematika.
·         Perilaku guru
Guru dalam mengajar Matematika kerap kurang memerhatikan kemampuan awal siswa. Guru tidak melakukan pengajaran bermakna dengan metode pengajaran yang kurang variatif dan terkesan membosankan.Akibatnya, motivasi belajar siswa sulit ditumbuhkan dan pola belajarnya cenderung menghafal. kenyataan tersebut juga didukung data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK), yang menyatakan hingga tahun 2009 baru sebanyak 347.300 guru yang memenuhi kompentensi sehingga layak disebut sebagai guru yang profesional. Secara keseluruhan, baru sekitar 13,32 persen guru dari jumlah total guru di semua jenjang (2.607.311) yang dinyatakan kompeten atau profesional.
Lebih lanjut dikatakan, hasil kajian PMPTK tahun 2009 (data lulusan sertifikasi kuota tahun 2006/2007 dan 2008) menunjukkan peningkatan kinerja guru yang telah lulus sertifikasi, baik melalui penilaian portofolio maupun PLPG belum signifikan. Namun, secara umum peningkatan kompetensi guru yang lulus sertifikasi melalui PLPG sedikit lebih meningkat dibanding kompetensi guru yang lulus sertifikasi melalui penilaian portofolio.
·             Guru juga terkadang tidak simpatik pada muridny.Hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada minat siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan sang guru. Misalkan seorang siswa sudah tidak senang dengan guru Matematika maka pelan-pelan dia akan apriori juga dengan Matematika. Guru diibaratkan  jembatan antara ilmu dengan siswa, jadi bagaimana siswa bisa menyeberang jika dia tidak melewati jembatan itu.Dalm fikiran kita, mungkin siswa bisa menyeberang dengan berenang atau naik perahu, namun tidak semua siswa bisa berenang atau menyewa perahu. Jadi intinya, benar jika dikatakan bahwa siswa juga manusia yang bisa belajar sendiri tanpa bantuan sang guru, siswa bisa otodidak.      Tetapi sekali lagi tidak semua siswa bisa berenang, tidak semua siswa bisa belajar sendiri tanpa bantuan guru. So, teacher will always have a very important role in education.
Kenyataan bahwa sejak periode Yunani manusia telah melakukan kajian tentang musik merupakan suatu bukti bahwa musik telah menjadi bagian dari hidup manusia selama berabad-abad lamanya. Habermeyer (1999) menjelaskan bahwa musik adalah bagian integral dari kehidupan manusia karena musik merupakan aspek vital kehidupan seseorang yang juga merupakan bahan dasar kehidupan yang menjadikan seseorang memiliki hakikat sebagai manusia. Pandangan Habermeyer (1999) ini kiranya dapat dimengerti karena hampir disemua sisi kehidupan manusia dapat ditemukan musik. Tanpa musik kehidupan mungkin terasa lebih sepi. Dalam kehidupan sehari-hari dewasa ini, seseorang banyak menghabiskan waktunya mengenikmati berbagai acara hiburan di televisi dengan latar belakang musik.
Musik memang memiliki kaitan langsung dengan kehidupan manusia. Muusik berkaitan secara langsung dengan emosi(emotion) dan perasaan(feelings). Musik mampu menggetarkan emosi seseorang dari tingkat paling lemah sampai pada tingkat paling tinggi(Brown, 1997). Seseorang adakalanya bersenandung sendiri untuk mengatasi rasa sepinya atau mengungkapkan kebahagiaannya. Adakalanya ia mendengarkan musik untuk mengingat kembali peristiwa yang berkesan di waktu lampau atau untuk meningkatkan konsentrasinya pada saat bekerja. Di saat lain, ia mungkin bermain musik untuk mengungkapkan. (Monty.P dan Fidelis, 2002)
Seperti kita ketahui musik membawa perubahan besar pada dunia, sekitar 99% peminat musik adalah remaja (http://sonimusikartikel.blogspot.com/). Perkembangan musik sekarang ini diakibatkan minat pada musik semakin banyak.Pada tahun 2008 terdapat suatu riset yang dilakukan PRSSNI Jawa oleh Markplus pendengar radio di Bandung yang dilakukan. Riset dilakukan terhadap 2340 responden, 53.6% diantaranya adalah wanita dan sisanya pria. Sedangkan usia responden bervariasi antara 15 hingga 50 tahun dari kalangan ekonomi bawah hingga atas. Secara umum, hasil survey terhadap pendengar radio di Bandung adalah sebagai berikut:
Table 1 Jenis Acara yang Disukai di Radio Bandung
Jenis acara yang paling disukai (%)

Jenis Acara
Persentase
Musik
76.3
Pilihan pendengar / request

49.4
Informasi / berita

35.6
Talk Show / bincang-bincang

35.4
Quiz

17.7
Dongeng
5.5

Table 2 Materi Siaran Radio yang disukai
Materi siaran yang paling disukai

Materi siaran radio
Persentase
Hiburan / music

88.5
Keagamaan
27.9
Kesehatan
20.5
Pendidikan

14.9
Olahraga

12.5
Politik
8.7
Ekonomi
8.5
Teknologi

7.7

(http://radioclinic.com/2008/04/29/hasil-survey-pendengar-radio-bandung/).  Jadi, dari uraian diatas menunjukkan bahwa peminat musik saat ini sangat banyak khususnya pada remaja.

·         memberikan siswa media pembelajaran yang mereka senangi, efektif dan efisien.
·         Kemudian dari media pembelajaran yang mereka senangi, guru dapat membuat sebuah inovasi model pembelajaran dimana pada kegiatan pembelajaran lebih berpusat kepada siswa.
·         Dengan adanya model pembelajaran yang menyenangkan, persepsi negatif siswa terhadap pembelajaran matematika dapat diubah.

Dari uraian di atas, kami menawarkan media pembelajaran yang dapat digunakan adalah musik. Sebenarnya musik terbagi lagi atas puisi, seni, lagu, dan pengetahuan. Puisi sebenarnya juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika, seperti pada contoh di bawah ini:
Wahai
Oleh Ahmad Matika (Syahrudi)

Rasa sayangku padamu bagaikan bilangan positif
Tak memilki ujung bak lingkaran
Begitu besar bagai bilangan berpangkat tak berhingga
Takkan terbagi-bagi laksana bilangan prima

                        Engkau begitu istimewa, seistimewa bilangan kelipatan 9
                        Bila tak disampingmu, ku merasa kosong
                        Tak menentu bagaikan bilangan imajiner

Cinta ku selalu tegak sebanyak garis singgung lingkaran terhadap jari-jarinya
Akan selalu utuh seutuh bilangan bulat
Takkan terpecah bagaikan bilangan cacah

Ku harap rasa sayangku dan sayangmu bagaikan sisi bujur sangkar
Memilki besar cinta yang sama seperti sudut-sudut segitiga sama sisi
Tak berliku-liku bagai metode sinus cosinus.

Dari contoh puisi tentang matematika diatas, banyak terdapat materi pelajaran matematika. Namun, materi yang disampaikan tidak terdapat dalam satu pokok bahasan. Itu berakibat tidak adanya kesesuaian dengan kurikulum yang dibuat pemerintah, dimana pembelajarn terkesan tidak tertata rapi. Untuk membuat suatu puisi yang menarik dan terdapat dalam satu pokok bahasan, ini sangatlah sulit. Apalagi jika puisi tersebut dibuat oleh siswa sekolah-sekolah menengah. Kendala lainnya adalah siswa belum tentu menyukai puisi. Namun, hampir setiap siswa menyukai musik yang berbentuk lagu karena siswa sering mendengarkannya. Sehingga kami lebih memilih musik berbentuk lagu sebagai media pembelajaran. Dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut.
 Sebelum memulai pelajaran pada suatu bab guru melakukan hal-hal sebagai berikut :
·         guru membagi siswa-siswanya ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 siswa.
·         Setiap kelompok dibagikan materi-materi yang akan dipelajari pada bab tersebut.
·          Kemudian setiap kelompok disuruh untuk menentukan musik yang mereka senangi dalam bentuk lagu.
·         Setiap kelompok  disuruh mengubah lirik lagu yang mereka senangi tersebut sesuai dengan materi yaang mereka dapatkan, dan ini dilakukan di luar jam di kelas.
·         Setiap setelah penyajian materi disampaikan oleh guru salah satu kelompok yang mendapatkan lirik lagu tentang penyajian materi hari itu menampilkan lagu yang telah mereka ubah liriknya itu ke depan kelas. Namun, sebelum mereka tampil, mereka telah membagikan lirik lagu tersebut pada siswa lain agar siswa lain dapat mengikuti lagu yang mereka nyanyikan.
·           Siswa dan guru menyanyikan materi hari itu dengan senang secara bersama-sama.

Contoh lirik lagu yang telah di ubah dari lagu “i heart you” (smash boyband), pada bab rumus-rumus Trigonometri dan lagu “jablai” (titi kamal) pada bab Statistika dalam pelajaran siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA), terlampir.
Contoh lirik lagu yang telah di ubah dari lrik lagu “Jablai” (Titi Kamal) pada Bab Statistika:

Waktu belajar matematika
Ada pelajaran statistika
Meski kata orang itu susah, sayang
Namun aku yakin aku bisa
          Lai lai lai lai mean jumlah rata-rata
data 4, 5,6 meannya adalah  5
          Lai lai lai lai lai lai
median nilai tengah 
          1234 mediannya 2  
Enggak terasa sampai di modus
Modus adalah nilai ter-eksis
Data 12226 sayang
Kita dapatkan modusnya 2,
          Lai lai lai statistika itu mudah
          Untuk kuartil dan desil
          Kita p’lajari berikutnya
          Lai lai lai sekian dari kami
          Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua


Contoh lirik lagu yang telah di ubah dari lrik lagu “I heart You” (smash boyband) pada Bab Rumus Trigonometri:

Kenapa hatiku cenat cenut, trigonometri
Selalu peluhpun menetes s’tiap ada soal
Kenapa belajar tak cukup untuk jawab soal
Selalu diriku bosan untuk paham rumusnya 
                        Kenapa lidahku kelu tiapku mau paham
                        Selalu lupa, lupa, lupa, dan lupa lagi
                        Mengapa otakku beku tiap memikirkannya
                        Selalu tubuhku lunglai dengar trigonometri
 
 
 
Itulah rumusnya 
               
                           
               
Itulah rumusnya  
                        Tahukah kamu rumus  
                        Yaitu  
                        Tahukah kamu rumus  
                        Yaitu  
Tahukah kamu rumus  
 
Tahukah kamu rumus
             

 
 
 
Itulah rumusnya 
                           
                           
                         
Itulah rumusnya
            Tak da yang tak bisa ...
            Jika kita berusaha
            Bosanpun takkan tega
            Hancurkan usaha kita, selamanya...
Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan musik di zaman sekarang telah bekembang  pesat. Ini disebabkan minat untuk mendengarkan musik sangat besar, terutama bagi remaja yang telah menjadikan musik sebagai kegiatan yang digemari.
 Sebuah survey pada suatu seminar menunjukkan bahwa pendengarnya mengatakan bahwa mereka tidak mendengarkan syair dari sebuah lagu. Namun pada waktu lagu tersebut diperdengarkan, separuh dari mereka dapat melagukannya tanpa mereka sadari. Hal ini menunjukkan adanya memori dalam otak yang mampu merekam apa saja yang masuk melalui pendengarannya bersama musik, tanpa mampu dicerna oleh akal sehat. Kesimpulannya tidak ada lagu/musik yang mampu dicegah masuknya ke dalam otak kita, walaupun kita berkata "saya tidak mendengarkan syairnya".(http://gema.sabda.org/efek_musik_pada_tubuh_manusia)
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional intelligent). Roger Sperry (1992) dalam Siegel (1999) penemu teori Neuron mengatakan bahwa neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik sehingga neuron yang terpisah-pisah itu bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga terjadi perpautan antara neuron otak kanan dan otak kiri itu.

Mengacu pada perkembangan kognitif, dari Piaget (1969) dalam teori belajar yang didasari oleh perkembangan motorik, maka salah satu yang penting yang perlu distimulasi adalah keterampilan bergerak. Melalui keterampilan motorik anak mengenal dunianya secara konkrit. Dimana kognitif sendiri adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi.Dengan bergerak ini juga meningkatkan kepekaan sensori, dan dengan kepekaan sensori ini juga meningkatkan perkiraan yang tepat terhadap ruang (spatial), arah dan waktu. Perkembangan dari struktur ini merupakan dasar dari berfungsinya efisiensi pada area lain. Kesadaran anak akan tempo dapat bertambah melalui aktivitas bergerak dan bermain yang menekankan sinkronis, ritme dan urutan dari pergerakan. Kemampuan-kemampuan visual, auditif dan sentuhan juga diperkuat melalui aktivitas gerak.
Gallahue, (1998) mengatakan, kemampuan-kemampuan seperti ini makin dioptimalkan melalui stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik. Rithme, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika dan penyelesaian masalah.
Hasil penelitian Herry Chunagi (1996) Siegel (1999), yang didasarkan atas teori neuron (sel kondiktor pada sistem saraf), menjelaskan bahwa neuron akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik, rangsangan yang berupa gerakan, elusan, suara mengakibatkan neuron yang terpisah bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak. Semakin banyak rangsangan musik diberikan akan semakin kompleks jalinan antarneuron itu. Itulah sebenarnya dasar adanya kemampuan matematika, logika, bahasa, musik, dan emosi pada anak.

Selain itu juga, Gordon Shaw (1996) mengatakan kecakapan dalam bidang yakni matematika, logika, bahasa, musik dan emosi bisa dilatih sejak kanak-kanak melalui musik. (http://luthfis.wordpress.com/2008/04/20/pengaruh-musik-terhadap-perkembangan-kognitif-dan-kecerdasan-emosi/) Contohnya pada lagu “balonku ada lima”, secara tidak langung murid taman kanak-kanak melakukan suatu perhitungan matematika.
 Untuk itu, kami menawarkan suatu media pembelajaran yang didapat dari kegemaran siswa remaja yaitu musik sebagai media pembelajaran yang baru sehingga media pembelajaran tersebut disenangi oleh siswa dalam pembelajaran matematika.Seperti kita ketahui pelajaran yang disenangi oleh siswa akan berdampak hasil pembelajaran siswa tersebut semakin baik, sehinnga musik dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan pembelajaran matematika.
Beberapa manfaat menjadikan “Musik kreatif sebagai Media Pembelajaran Matematika Inovatif” sebagai alternatif untuk meningkatkan pembelajaran matematika yaitu :
a.         Dari segi siswa
·         membuat siswa berusaha memahami materi yang diberikan
hal ini sangat jelas akan dilakukan siswa, karna dalam mengubah lirik lagu yang mereka senangi ke dalam bahasa matematika yang berhubungan dengan materi, mereka harus mengerti dulu tentang isi dari materi tersebut sebelum melakukan perubahan pada suatu lirik lagu.
·         Siswa mersa dibutuhkan
Dalam hal ini, siswa mebantu guru dan teman-teman sekelasnya dalam proses pembelajaran dengan membuat lirik lagu tentang materi hari itu, sehingga guru tidak perlu memberikan tip-tip ataupun cara mudah dalam memahami materi pada hari itu karena telah diberikan oleh siswanya.
·         Siswa belajar dengan senang melalui lagu yang mereka senangi
Setiap siswa akan senag mendengarkan lagu yang mereka senangi walaupun liriknya diubah ke dalam materi matematika dengan irama yang sama dengan lagu aslinya. Ini kami sebut dengan “belajar dengan bernyanyi”

b.             Sisi Guru
·         Efesiensi waktu
Guru tidak perlu takut akan tak tercapainya target kurikulum, karena penggunaan metode ini tidak memakan waktu yang lama, cukup menyisihkan waktu 7 menit saja dalam menampilkannya.
·         Mengurangi pekerjaan guru
Metode ini, juga mengurangi pekerjaan guru dalam penyampain materi karena telah dibantu oleh musik kreatif yang diciptakan oleh siswanya.



BAB III          PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas kami simpulkan bahwa model pembelajaran “musik kreatif sebagai media pembelajaran Matematika Inovatif” dapat dijadikan model pembelajaran yang baru dan berbeda pada pelajaran matematika sehingga matematika tidak lagi dianggap sebagai pelajaran yang membosankan. 

3.2 Saran 

·         guru dapat menerapkan media pembelajaran musik sebagi inovasi dalam pembelajaran matematika 
·         guru sebaiknya dapat membagi materi-materi yang akan dijelaskan kepada muridnya secara jelas
·          setiap siswa hendaknya dapat terlibat secara aktif dalam pembuatan lirik lagu sesuai dengan materi yang mereka dapatkan
·         Siswa hendaknya dapat menyanyikan lirik lagu yang telah mereka ubah ke dalam kehidupan sehari- hari.